1945 Dunia
kereatif ikut ambil bagian dalam peroklamasi kemerdekaan indonesaia dengan
teciptanya Poster yang berjudul “boeng ajo boeng” karya Afandi maestro seni
lukis indonesaia dengan kata-kata yang digagas oleh pensyair aku binatang jalang
Coiril Anwar. Sebagai visualisasi keadaan bangsaini yang terlepas dari antai
penjajahan dan menjadi sebuah bangsa yang seutuhnya, bahkan sebelum itu
bangsaini sudah hidup akrap dengan yang namanya dunia kereatif begitu jua
dengan mitos yang menyertai para pelakunya. Sudah menjadi mitos umum kalau
Artis itu tukang ngambar yang
santai,nyentrik dan tak memiliki masa depan, benarkah begitu? Continyu to
reading…..!
Tukang ngambar yang santai
Memang sih
kita ini tukang ngambar karna memang ngambar merupakan proses awal kerja kita
sebagai seorang desainer grafis, karya yang baik adalah karya yang direncanakan
secara matang dan perencanaan yang matang adalah dengan membuat seketsa dari
ide yang akan kita buat. Tapi yang salah disini adalah santainya, ya mungkin
kita bisa di bilang pekerja santai karna proses kerja kita tak terlalu terlihat
sebagai suatu usaha tapi tetap saja ini tidak lah mudah. Bagaimana seorang
desaing grafis di tuntut untuk bekerja kereatif dan menciptakan karya-karya
yang inovatif yang belum perna ada. Ya biginilah kerja artis menciptkan sesuatu
yang dulu tak pernah ada dan difikirkan oleh orang lain. Dengan ide orisinil
yang bersifat limited edision tak setiap waktu dapat muncul begitu saja dan
dimana proses pembuatan ide kita harus mengalami yang namanya barain storming
yang terkadan terjadi begitulama apa lagi bila otak kita sedang buntu.
Bergaya nyentrik
Pakaian lusuh,rambut
gondrong tak terwat,tas butut yang bolong-bolong,sepatu itu-itu aja takpernah
ganti, begitulah pandangan orang-orang pada para artis. Seolah-olah nyentrik
adalah gayanya para artis padahal nyentrik bukanlah gaya. Yaaa… mungkin sih
pakaiannya lusuh dan badan yang tak terawatt karna dia habis ngelembur sebuah
proyek senilai $ 360rb dan di dalam tas lusuhnya terdapat Macbook dan Iphone
keluaran terbaru dan sepatu yang tak pernah ganti bukan lah masalah kalau tungangannya
Dukati. Nyentrik hanyalah sebuah keadaan dimana kita benar- benar dikuasai oleh
kegilaan kerja. Kita juga bisa rapi kok…
Tak memiliki masa depan
Inilah alasan
kebanyakan orang tua yang tak setuju anaknya sekolah atau kuliah di jurusan
desain grafis, karna para orang tua banyak berangapan kalau desain grafis
hanyalah sebuah hobi yang bukan untuk digeluti secara serius. Memang sih kerja
kita berbeda dengan staf akuntan yang selalu bergelut dengan dunia keuangan
atau pun dokter yang memiliki tangung jawab yang begitu besar karna memikul
nyawa pasiennya. Tapi kita sama-sama memiliki peran yang besar bagi PDB
nasional loh. Pada tahun 2008 saja tingkat penyerapan tenaga kerja industri
kreatif di tanah air mencapai 7,7 juta orang. Dengan penyerapan tenaga kerja
sebesar itu, kontribusi industri kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
mencapai Rp151 triliun atau 7,28 persen dari total PDB Indonesia (saya ambil
dari vivanews). Sedangkan kita pun sama seperti staf akuntan uang yang bisa
kita dapatkan dari desain kita bukan lah jumlah yang sedikit cobak bayangkan 1
desain logo bisa di bandrol muli dari 10juta sampai 1milyar rupiah atau lebih, company
profil mulai dari 20juta hinga 834juta (data ini saya ambil dari beberapa
sumber seperti pepsi, Mcdonald, Next, cocacola, ford dll)
by: owner ARTMEDIUM
by: owner ARTMEDIUM
keren gan :)