Thursday, March 22, 2012

DKV dan Mitosnya

1 comments
 

1945 Dunia kereatif ikut ambil bagian dalam peroklamasi kemerdekaan indonesaia dengan teciptanya Poster yang berjudul “boeng ajo boeng” karya Afandi maestro seni lukis indonesaia dengan kata-kata yang digagas oleh pensyair aku binatang jalang Coiril Anwar. Sebagai visualisasi keadaan bangsaini yang terlepas dari antai penjajahan dan menjadi sebuah bangsa yang seutuhnya, bahkan sebelum itu bangsaini sudah hidup akrap dengan yang namanya dunia kereatif begitu jua dengan mitos yang menyertai para pelakunya. Sudah menjadi mitos umum kalau Artis itu tukang ngambar yang santai,nyentrik dan tak memiliki masa depan, benarkah begitu? Continyu to reading…..!


  Tukang ngambar yang santai

Memang sih kita ini tukang ngambar karna memang ngambar merupakan proses awal kerja kita sebagai seorang desainer grafis, karya yang baik adalah karya yang direncanakan secara matang dan perencanaan yang matang adalah dengan membuat seketsa dari ide yang akan kita buat. Tapi yang salah disini adalah santainya, ya mungkin kita bisa di bilang pekerja santai karna proses kerja kita tak terlalu terlihat sebagai suatu usaha tapi tetap saja ini tidak lah mudah. Bagaimana seorang desaing grafis di tuntut untuk bekerja kereatif dan menciptakan karya-karya yang inovatif yang belum perna ada. Ya biginilah kerja artis menciptkan sesuatu yang dulu tak pernah ada dan difikirkan oleh orang lain. Dengan ide orisinil yang bersifat limited edision tak setiap waktu dapat muncul begitu saja dan dimana proses pembuatan ide kita harus mengalami yang namanya barain storming yang terkadan terjadi begitulama apa lagi bila otak kita sedang buntu.

   Bergaya nyentrik

Pakaian lusuh,rambut gondrong tak terwat,tas butut yang bolong-bolong,sepatu itu-itu aja takpernah ganti, begitulah pandangan orang-orang pada para artis. Seolah-olah nyentrik adalah gayanya para artis padahal nyentrik bukanlah gaya. Yaaa… mungkin sih pakaiannya lusuh dan badan yang tak terawatt karna dia habis ngelembur sebuah proyek senilai $ 360rb dan di dalam tas lusuhnya terdapat Macbook dan Iphone keluaran terbaru dan sepatu yang tak pernah ganti bukan lah masalah kalau tungangannya Dukati. Nyentrik hanyalah sebuah keadaan dimana kita benar- benar dikuasai oleh kegilaan kerja. Kita juga bisa rapi kok…

  Tak memiliki masa depan

Inilah alasan kebanyakan orang tua yang tak setuju anaknya sekolah atau kuliah di jurusan desain grafis, karna para orang tua banyak berangapan kalau desain grafis hanyalah sebuah hobi yang bukan untuk digeluti secara serius. Memang sih kerja kita berbeda dengan staf akuntan yang selalu bergelut dengan dunia keuangan atau pun dokter yang memiliki tangung jawab yang begitu besar karna memikul nyawa pasiennya. Tapi kita sama-sama memiliki peran yang besar bagi PDB nasional loh. Pada tahun 2008 saja tingkat penyerapan tenaga kerja industri kreatif di tanah air mencapai 7,7 juta orang. Dengan penyerapan tenaga kerja sebesar itu, kontribusi industri kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai Rp151 triliun atau 7,28 persen dari total PDB Indonesia (saya ambil dari vivanews). Sedangkan kita pun sama seperti staf akuntan uang yang bisa kita dapatkan dari desain kita bukan lah jumlah yang sedikit cobak bayangkan 1 desain logo bisa di bandrol muli dari 10juta sampai 1milyar rupiah atau lebih, company profil mulai dari 20juta hinga 834juta (data ini saya ambil dari beberapa sumber seperti pepsi, Mcdonald, Next, cocacola, ford dll)

by: owner ARTMEDIUM

One Response so far.

  1. Anonymous says:

    keren gan :)

Leave a Reply